Tulang Bawang, (LV)-
Di bulan Ramadhan, saat harapan tumbuh di setiap hati dan doa dipanjatkan menjelang senja, tak semua yang terlihat indah ternyata membawa kebaikan. Jumat pagi (21/03/2025), Polsek Penawartama, Polres Tulang Bawang, Polda Lampung, bersama Forkopimcam melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko di Kampung Sidomulyo. Tujuannya hanya satu: menyelamatkan masyarakat dari ancaman senyap di balik kemasan makanan dan minuman yang mereka beli.
Dengan langkah sigap namun hati-hati, petugas menyusuri rak-rak toko, memeriksa satu per satu kemasan apakah masih layak, atau justru menyimpan bahaya tersembunyi. Plt. Kapolsek Penawartama, AKP Harun, menjelaskan sidak ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud tanggung jawab agar tidak ada masyarakat yang menjadi korban karena mengkonsumsi makanan kadaluarsa.
“Saat Ramadhan, kita semua berharap mendapat keberkahan. Tapi jika makanan yang kita santap rusak atau kadaluarsa, bukan berkah yang datang, justru bisa jadi malapetaka,” ujarnya lirih, mewakili Kapolres Tulang Bawang, AKBP Yuliansyah, SIK, MH.
Lima toko diperiksa: Indomaret, Alfamart, PS Mart, Toko Ayu, dan Gudang Mart. Hasilnya, dua toko terakhir ditemukan masih menjual makanan dan minuman kadaluarsa. Tidak hanya itu, beberapa kemasan rusak, berdebu, dan dibiarkan begitu saja, seolah nyawa manusia tidak ada harganya.
Petugas segera memberikan peringatan tegas. Produk berbahaya itu harus ditarik, tidak boleh lagi menyentuh tangan-tangan pembeli yang mungkin membelinya untuk berbuka, untuk anak-anak mereka, untuk orang tua mereka.
“Sungguh miris, di saat masyarakat berharap makanan menjadi pelengkap ibadah, ternyata masih ada yang mengabaikan keselamatan demi keuntungan,” tutur AKP Harun.
Bagi sebagian orang, takjil atau santapan berbuka hanya sebungkus kecil kue, sebotol minuman ringan. Tapi bagi mereka yang menjalani puasa dengan penuh perjuangan, itu adalah hadiah, adalah kebahagiaan kecil. Jika makanan itu rusak atau kadaluarsa, maka kebahagiaan itu berubah menjadi ancaman.
Kegiatan sidak ini akan terus dilakukan selama Ramadhan. Masyarakat diimbau lebih waspada, karena di balik kemasan yang menarik, bisa saja tersembunyi bahaya yang mengintai tanpa suara.
Mari jaga Ramadhan tetap suci, termasuk dari makanan yang tak lagi suci. (*)
Editor : Basri Subur