Tulang Bawang Barat, lampungvisual.com-
Cahaya keemasan dari ufuk timur menerangi dan menghangatkan suasana tiyuh Daya Asri kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat. Pucuk daun sejulah pohon perimbun halaman rumah melambai, tertiup bayu semilir angin seolah menyapa setiap penduduk yang lewat seakan memanggil petani untuk segera bekerja. Daya Asri Tiyuh yang permai, tenteram dan damai Penduduknya hidup penuh kesederhanaan, ramah rukun, saling bertegur sapa penuh canda.
Itulah yang kita rasakan saat kita singgah di tiyuh Daya Asri setelah digencarkannya pembangunan yang bersumber dari Dana Desa. Rupanya dana desa telah digunakannya untuk mempercepat laju pembangunan. Maka dana desa yang telah dikucurka telah digunakan dengan sebaik mungkin guna mewujudkan kemajuan tiyuh. seperti yang telah dilakukan di Tiyuh Daya Asri. Pembangunan infrastruktur fisik juga pemberdayaan masyarakat. Hasilnya telah dirasakan oleh masyarkat setempat.
Kepada lampungvisual.com kepalo tiyuh Daya Asri Alif Fiantoro mengungkap Dana Desa tahun 2016 dan tahun 2017 telah direalisasikan untuk mempercantik tiyuhnya. Seperti pembangunan jalan onderlaghm jembatan, gorong-gorong serta fisik lainnya.
“Kami prioritaskan pembangunan jalan dan jembatan tersebut karena sebagai akses warga menuju tempat tujuan dan untuk memudahkan transportasi dalam mengangkut hasil pertanian. Mobilitas warga lebih mudah dan nyaman. Sebelum dibangun jembatan tersebut rusak parah, maka ketika adakan musyawarah kami sepakat untuk pembangunan jembatan dan gorong-gorong tersebut,” ungkapnya.
Bersama Tim TPK, pria ramah ini, berharap agar jalan dan jembatan yang telah selesai dibangun untuk dirawat agar dapat digunakan hingga anak cucu dikemudian hari. Jalan dan jembatan ini adalah keinginan warga maka warga harus bisa merawatnya dengan baik.
Sementara itu, salah seorang warga Tiyuh Daya Asri Manto (53) merasa lega dengan dibangunnya infrastruktur jalan dan jembatan untuk kelancaran transportasi baik mau ke sekolah, pasar maupun ke sawah. Dampaknya pembangunan tersebut bermanfaat mencegah terjadinya banjir di kala hujan deras. Dengan dibangunya jalan dan jembatan ini petani sawah dapat bernafas lega. Karena sebelum di bangun air yang mengalir suka meluber ke jalan. Sehingga jalan menjadi becek
Jika dibandingkan tahun sebelumnya Tiyuh Daya Asri kondisinya sangat berbeda jauh, baik pembangunan ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan maupun seni dan kebudayaan. Berakit-rakit dahulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, itulah yang dirasakan perangkat tiyuh Daya Asri. Membangun infrastruktur jalan dan, gedung dan jembatan sangatlah mudah, sepanjang sarana dan prasarana tersedia. Namun membangun mental dan memajukan SDM memerlukan kerja ekstra agar program tiyuh ramah, santun dan bersahaja bisa terwujud dan dapat dirasakan.
Potensi yang ada di tiuh ini sangatlah komplek berbarengan dengan adat budaya yang ada. Namun sosok Alif Fiantoro terbukti mampu membentuk karakter yang terdidik dan telah mengubah perangai sosial masyarakatnya.
Bahkan tiyuh Daya Asri atas terjalinnya hubungan yang harmonis antara perangkat tiyuh, Badan Perwakilan Tiyuh, masyarakat dan pemuda mampu merubah yang ada menjadi tidak ada, dan yang tidak ada menjadi ada. Jika diambil kesimpulan dan dibandingkan Daya Asri tempo dulu. Dengan era kekinian, ibarat musim kemarau dan musim penghujan. Daerah yang dulu penuh rawa dan hutan rimba era tahun 70 an, sekarang telah berubah menjadi pusat perekonomian dan sebagai penyangga ekonomi kecamatan Tumijajar. Majulah tiyuhku, dari tiyuh membangun negeri di bumi ragem sai mangi wawai itulah tiyuh Daya Asri yang asri dan permai.
Penulis: Basri Subur
4,028 kali dilihat
