DAMPAK MUDIK DARI SISI EKONOMI DAN BUDAYA

Oleh: Syafrial.SE Ketum IKLB Jabar
OPINI DAN PUISI

LV-Bandung 25 Mei 2019-
Menurut Syafrial,makna yang tersirat dalam mudik itu sangat indah. Seorang anak ingin membuktikan dirinya sangat menyayangi dan memperhatikan keluarganya terutama orang tuanya. Seorang anak ingin meminta doa kepada kedua orangtuanya. Ketika pulang kampung, sang anak ingin memeluk dan mencium tangan kedua orangtuanya, sekaligus meminta maaf atas kesalahan dan dosa yang selama ini dilakukan kepada kedua orangtua. Dan yang tidak kalah pentingnya, seorang anak yang sedang pulang kampung itu kadang membawa sesuatu yang terbaik untuk kedua orangtuanya. Itulah makna dari mudik setiap lebaran.
Tidak ada yang lebih menarik merayakan Idul Fitri, melebihi merayakan kampung sendiri. Karena itulah masyarakat Indonesia memiliki tradisi mudik ria bersama keluarga.Orang kampung yang menyebar di seluruh Nusantara, khususnya yang bermukim di kota-kota besar, seperti; Bandung,Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Bali, mereka mempersiapkan dirinya agar bisa mudik, merayakan hari raya bersama keluarganya di Kampungnya masing-masing. Khususnya merayakan momentum Idul Fitri bersama ayah dan ibunya.
kegiatan Mudik lebaran banyak hal.positif yang menguntungkan. Dari sisi Ekonomi ada keuntungan yang didapat dari daerah. Setiba dikampung pemudik akan berzakat, berbelanja dan memberikan uang kepada sanak atau kerabat mereka. Rata-rata pemudik akan mengeluarkan uang 100rb perhari/orang.
Lanjut Syafrial menjelaskan, Menurut data dari kajian Fiskal kementerian Keuangan pada 2018 jumlah pemudik sekitar 19 juta. Dengan Asumsi setiap keluarga membawa 10 juta, maka akan terjadi transfer uang sekitar 200 triliun ke daerah. Bahkan, jika ditambahkan dengan pemudik dari sektor TKI, yang biasanya membawa valuta asing dalam jumlah besar, maka nilai transfer akan jauh lebih besar. Biasanya, TKI membawa uang tabungan dalam jumlah besar.
Sehingga, efek positif dari lebaran/ mudik akan membuat perekonomian daerah lebih bergairah. ada pemasukan pada masyarakat daerah lewat belanja pemudik. Juga, daya beli masyarakat sedikit meningkat usai lebaran. Lebaran lah momen paling tepat, mengatasi kesenjangan perekonomian antara kota dan desa,ujar syafrial.
Adapun efek positif bagi budaya Pertama budaya rindu kampung halaman. Setiap tahun kerinduan kepada kampung halaman selalu diobati dengan mudik. Ini adalah fenomena sosial yang menarik sebagai makhluk sosial, rindu kepada asal usulnya di kampung halaman. Oleh karena itu, tantangan berat yang dihadapi untuk pulang kampung, tidak menjadi persoalan, mereka tetap lakoni dengan penuh kegembiraan dan kebahagiaan.
Yang kedua budaya bernostagia di kampung halaman. Masa kecil di kampung halaman adalah masa-masa yang paling indah dan menyenangkan. Maka setiap tahun, kenangan indah itu, selalu ingin diperbaruai dengan pulang kampung sambil membawa keluarga seperti anak, menantu dan istri supaya ikut menghayati suasana kampung di masa dahulu,itu dampak postif untuk budaya dan tentunya juga ada hal negatifnya.
Sellamat mudik ria dan selamat hari raya idul fitri bagi seluruh pemudik yang merayakannya. Mohon maaf lahir dan batin,tutup Syafrial.

 2,461 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.