Wartawan, Buruh Kerah Putih Berjeans Biru

Wartawan, Buruh Kerah Putih Berjeans Biru

Oleh: Junaidi Ismail (Koordinator Poros Wartawan Lampung) “Wartawan dari dulu hingga kini adalah buruh kerah putih berjeans biru. Makanya sebutannya kuli tinta.” Kalimat ini disampaikan oleh salah satu wartawan senior Lampung, Herman Batin Mangku (HBM), dalam sebuah grup WhatsApp organisasi wartawan. Sebuah komentar singkat, namun mengandung makna mendalam, sekaligus menggugah kesadaran saya sebagai sesama pewarta. […]

Loading

Baca Selengkapnya
Way Haru Menjerit: Akses Jalan yang Tak Kunjung Tiba, Mewarnai Kehidupan dengan Derita

Way Haru Menjerit: Akses Jalan yang Tak Kunjung Tiba, Mewarnai Kehidupan dengan Derita

Oleh : Ansyori Ali Akbar|Sabtu,19 April 2025 (Penikmat kopi Tanpa Gula) Mentari sore menyisakan ufuk barat Pulau Sumatra, namun di pedalaman Way Haru, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, hanya gelap yang menyelimuti. Gelapnya bukan hanya karena senja, melainkan gelapnya nasib, gelapnya harapan, gelapnya masa depan. Di sinilah, di antara hamparan lumpur yang tak bertepi dan deburan […]

Loading

Baca Selengkapnya
Menulis di Tengah Kekosongan

Menulis di Tengah Kekosongan

Oleh: Mihsan, Wartawan Mesuji | Senin, 14 April 2025 Di balik tajamnya pena yang mereka gunakan untuk menulis kebenaran, ada perut yang sering kosong. Ada anak-anak yang menunggu pulang ayahnya dengan harapan bisa jajan. Ada istri yang terus berdoa agar sang suami pulang membawa kabar baik, bukan sekedar berita dari lapangan. Wartawan, mereka yang kerap […]

Loading

Baca Selengkapnya
Prioritas yang Berpindah: Luka yang Tak Terucap

Prioritas yang Berpindah: Luka yang Tak Terucap

Oleh: Basri Subur | Jumat, 11 April 2025 Ada satu kenyataan yang tak pernah diajarkan di sekolah, namun harus kita hadapi dalam kehidupan, bahwa kita bisa menjadi segalanya bagi seseorang, lalu tiba-tiba menjadi ‘tak ada apa-apa’ lagi. Dulu, mungkin ada seseorang yang tak pernah lupa mengabari. Seseorang yang menjadikan kita bagian dari harinya, yang memberi […]

Loading

Baca Selengkapnya
Ketika Kebaikan Tak Lagi Diingat

Ketika Kebaikan Tak Lagi Diingat

Oleh: Basri Subur, M.S. (Ayah Tren) Di tengah hiruk pikuk dunia yang serba cepat, sering kali kita lupa bahwa hati manusia bisa sangat rapuh. Terlebih ketika kita berada dalam situasi yang sunyi, sepi, dan seolah dilupakan oleh mereka yang dulu memuji, memanggil kita dengan sebutan hangat, “ayah“abang”, “kakak”, atau “sayang”. Ketika aktivitas kita mulai menurun, […]

Loading

Baca Selengkapnya