Cahaya Harapan di PKBM Kencana Perjuangan Tanpa Batas di Bulan Suci

Featured Video Play Icon
TULANG BAWANG BARAT VIDEO

Tulang Bawang Barat, (LV) –
Senja yang syahdu menyelimuti Tiyuh Way Sido, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Rabu (26/3/2025). Di sebuah rumah sederhana, puluhan keluarga besar PKBM Kencana berkumpul dengan penuh kehangatan. Bukan sekadar berbuka puasa bersama, tetapi juga merayakan perjuangan dan harapan yang terus menyala bagi mereka yang tak ingin menyerah pada keadaan.

Di sudut ruangan, terlihat sosok Erwan Jaya Winata, pengelola PKBM Kencana. Dengan mata yang berbinar, ia menyampaikan bahwa PKBM ini hadir sebagai solusi bagi mereka yang tertinggal dalam pendidikan formal. “Kami ingin semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu. Tidak ada kata terlambat untuk belajar,” ujarnya dengan penuh ketulusan.

PKBM Kencana memiliki sekitar 15 tutor yang semuanya berpendidikan sarjana. Menurut Erwan, setiap tenaga pengajar wajib memiliki gelar S1 dan terdaftar dalam Dapodik agar pendidikan yang diberikan tetap berkualitas. Namun, perjuangan mereka tidaklah mudah. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana, mereka terus berusaha menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi siswa yang berasal dari berbagai latar belakang kehidupan.

Sejak dikelola pada tahun 2016, PKBM Kencana telah berhasil meluluskan banyak siswa. Di antara mereka ada yang pernah putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, ada pula yang harus bekerja demi membantu keluarga. Namun di PKBM ini, mereka menemukan harapan baru. Dengan pembelajaran yang fleksibel, para siswa dapat menyesuaikan metode belajar, baik secara daring maupun tatap muka.

Salah satu yang turut merasakan manfaatnya adalah Purwanti, seorang tutor yang telah mengabdikan diri selama bertahun-tahun. “Di balik angka-angka statistik pendidikan, ada kisah perjuangan nyata. Ada pengorbanan, ada keikhlasan, ada cinta yang tulus. Setiap kali melihat siswa kami berhasil, ada kebanggaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Wulan, selaku tim pelaksana kegiatan, menambahkan bahwa acara buka puasa ini bukan sekadar momen kebersamaan, tetapi juga bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang yang telah mereka lalui. “Kami ingin menjaga tali silaturahmi, menciptakan suasana yang lebih akrab di antara pengajar dan siswa. Karena kami percaya, pendidikan bukan hanya tentang ilmu, tetapi juga tentang kebersamaan,” ujarnya.

Ketika adzan berkumandang, semua yang hadir menundukkan kepala, mengucap syukur atas kebersamaan yang terjalin. Dalam setiap suapan makanan, tersimpan doa dan harapan. Harapan bahwa di PKBM Kencana, cahaya pendidikan akan terus bersinar, menerangi mereka yang ingin bangkit dan menggapai impian. (Tim Liputan Lampung Visual)

Loading