Tulangbawang Barat,lampungvisual.com
Negara Jepang merupakan wilayah wisata yang kerap dikunjungi wisatawan asing terlebih saat musim semi yang mana pada saat itu Bunga Sakura mulai bermekaran dimana – mana. Kegiatan menikmati indahnya pemandangan Bunga Sakura dikenal dengan nama hanami, dan ini menjadi salah satu daya tarik yang mendatangkan wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Penulis saat ini mulai berandai-andai, seandainya Tubaba bisa seperti Negara sakura tersebut alangkah indahnya daerah ini, karena selain bisa meningkatkan devisa sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi warganya. Karena dengan keberadaan destinasi wisata yang kerap dikunjungi wisatawan, usaha kuliner pasti akan menambah penghasilan yang signifikan.
Untuk menumbuh kembangkan bunga Sakura di Tubaba perlunya Dinas Perkimta setempat memiliki anggaran yang memadai dalam mewujudkan Sakura Tumbuh di Tubaba dan melakukan study banding ke Cibodas, Nusa tenggara timur, Krengsem Bali atau ke daerah lainnya.
Penulis terkesima saat berada di daerah Cibodas –Jawa Barat,dalam urusan Bimtek, ternyata di Indonesia bunga kebangaan masyarakat Jepang ini juga mampu tumbuh di Indonesia. Dengan didukung udara yang dingin dengan suhu yang pas di daerah ketinggian ini memang cocok untuk ditumbuhi Bunga Sakura. Tidak heran, sebanyak tujuh jenis Pohon Sakura mampu tumbuh di Cibodas. Ketika musimnya mekar, tentunya daerah ini berubah menjadi pemandangan tidak terkalahkan indahnya dengan yang ada di negeri asalnya.
Ketika berada di Cibodas yang ada dibenak penulis kala itu adalah panorama indahnya bunga Sakura akan indah jika mekar di jalan protokol Tubaba, minimal di sekitar Destinasi wisata Tubaba. Kemegahan Masjid 99 Cahaya Baitusshobur, Tugu Rato Naga Besanding, Patung Wajah Megow Pak, Taman Agro Wisata akan Nampak asri jika dihiasi pohon Sakura di kiri-kanannya.
Hal ini akan bisa terwujud menurut hemat penulis dengan cara, Pertama, perlunya anggaran yang memadai untuk Dinas Perkimta Tubaba, karena Dinas inilah yang memiliki tanggungjawab merubah wajah Tubaba. Karena dengan anggaran yang memadai kegiatan yang ada di dinas terwujud bisa maksimal dalam berinovasi mempercantik wajah daerah dengan membangun destinasi wisata yang bisa dikelola oleh masyarakat.
Kedua, luncurkan program dengan payung hukum yang kuat yakni program satu rumah satu pohon Sakura, sehingga dengan kesadaran sendiri warga merawat tanaman hias tersebut. Namun bibit perta cara perawatan dinas terkait yang memfasilitasi, sehingga tanaman tersebut bisa tumbuh subur sesuai dengan yang kita harapkan.
Ketiga, perlunya ekpos media dalam memboomingkan program tersebut sehingga semua pihak tahu dan merasa memiliki demi kemajuan dan keindahan daerah. Jika program tersebut telah diterima di hati masyarakat yakin saja Tubaba akan lebih Asri lebih TOP dibawah kepemimpinan Umar Ahmad-Fauzi Hasan.
Ide dan gagasan ini hanya sekedar urun rembuk demi kemajuan daerah, jika pemda melaui dinas trkait dapat merespon penulis pastikan beberapa tahun kedepan Tubaba akan dikenal dengan mekarnya bunga Sakura. Jika bibit Sakura terlalu mahal misalnya bisa memilih jenis lain seperti bunga Tabebuya .Terlebih Tabebuya yang dianggap mirip bunga Sakura seperti di Jepang ini saat ini ramai diperbincangkan warganet dan viral di media sosial. Pohon tabebuya yang berasal dari negara tropis, yakni Brasil ini bisa di cari di Malang –Jawa Timur.
Terakhir, kemajuan daerah dalam bidang infrastruktur jalan dan jembatan di daerah ini telah lebih dari cukup maju, namun agar menambah pemandangan yang merupakan symbol keramahan Tubaba kiranya bisa diwujudkan dengan hadirnya semerbak bunga Sakura/Tabubuya.(*)
3,924 kali dilihat
