Menanam Kencur Lebih Menjanjikan Karena Harganya Fantastis

LINTAS DESATULANG BAWANG BARAT

Tulangbawang Barat, lampungvisual.com-

Kencur merupakan salah satu tumbuhan famili jahe-jahean yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Tanaman dengan nama latin Kaempferia galanga ini memiliki aroma lembut dan memiliki segudang manfaat. Selain tanaman obat, kencur juga banyak digunakan sebagai bahan baku produk kosmetik, penyedap makanan dan minuman, rempah, campuran saus, serta campuran bahan di industri rokok kretek.

Maka tak heran, karena banyak manfaatnya, peluang bisnis budidaya tanaman ini pun cukup besar. Dan mendorong banyak orang tertarik mengembangkan tanaman kencur. Salah satunya adalah Bripka Andri Budiansyah.

Pria ini menggeluti usaha budidaya rempah-rempah memang sudah menjadi hobbynya sejak kecil. Polisi ganteng ini memiliki lahan seluas setengah hektar untuk budidaya kencur. lahan yang tergolong luas itu berada di kelurahan Dayamurni, Kecamatan Tumijajar,kabupaten Tulang Bawang Barat.” Saya lebih suka menanam kencur daripada menanam Jagung atau Padi, karena harganya sangat fantastis yaitu Rp.45.000 per kilogram, jadi menanam kencur di atas lahan  satu kapling bisa menghasilkan Rp. 15 juta rupiah per tahun,”ujarnya.

Baca Juga:  Pemkab Tubaba Gelar Rakor Penetapan Penegasan Batas Administrasi Tiyuh-Kelurahan

Sedangkan menanam padi atau jagung menurut Andri mayoritas panen dalam satu tahun hasilnya kurang menjanjikan, karena setengah hektar lahan hasilnya belum jelas, belum lagi kalau  harga gabah anjlok.

Maka lahan seluas setengah hektar itu ditanami tumbuhan rempak yakni kencur, hasilnya pun sudah dapat ia nikmati. Mengapa Andri lebih memilih menanam kencur, karena, selain cara budidaya mudah dan tanaman ini tidak memerlukan media yang rumit. Cukup ditanam diatas tanah yang gembur maka empang (buahnya) akan membesar.

Baca Juga:  Gunawan Agung Kuncoro, SH: Semoga Porsadin Tubaba Mampu Cetak Juara

Diketahui masyarakat dalam membudidayakan kencur banyak sekali pilihan varietas atau jenis, baik itu kencur jawa maupun kencur gajah dari Sumatera. Bedanya ukuran kencur gajah lebih besar daripada kencur jawa. Dan kedua jenis kencur ini memang memiliki pasar sendiri.

Misalnya, perusahaan industri rokok kretek, lebih menyukai kencur jawa, karena aroma dan sari patinya yang kental, namun ada juga yang menggunakan kencur gajah karena bentuknya lebih besar.

“Cara menanam kencur sangat mudah dan hasilnya juga luar biasa, karena dengan menanam 1 kg akan menghasilkan 5 kg. Jadi dari 1 ton bibit yang ditanam estimasinya akan menghasilkan 5–7 ton kencur sekali panen dalam jangka waktu kurang lebih delapan bulan sekali. Makanya saya sarankan kepada masyarakat, serta pemuda  ayo menanam kencur agar hasilnya mujur,” pungkasnya Andri.

Baca Juga:  Mahasiswa Kampus UMALA Melaksanakan Kuliah Kerja Sosial

Pantauan lampungvisial.com di wilayah kabupaten Tulangbawang Barat peluang bisnis rempah-rempah terutama kencur masih cukup prospektif. Karena lahan di bumi ragem sai mangi wawai ini masih cukup  luas dan banyak yang masih menganggur, tananam ini juga bisa hidup subur jika perawatannya dilakukan secara maksimal.

Penulis : Basri

Editor   : Gati SS

 19,597 kali dilihat