BNP2TKI Fasilitasi Kepulangan Tatik TKW Asal Lampura

LAMPUNG UTARA

Lampung Utara,lampungvisual.com
Akibat sakit yang dideritanya Tatik Suryani (37), Warga Kecamatan Bungamayang yang menjadi tenaga kerja wanita (TKW) asal Lampung Utara, pasrah.
Beruntung Tatik Suryani, TKW asal Lampung Utara, yang bekerja di Hongkong, sampai rumah masih sehat hingga kini. Rasa sedih masih menghinggapinya saat mengetahui dirinya menderita kanker paru.
Semula Tatik pergi ke Hongkong untuk mengadu nasib menjadi TKW. Statusnya sebagai janda satu anak membuat ia harus menghidupi keluarganya. Maka dengan semangat untuk menghidupi keluarganya Ia berangkat ke Hongkong sebagai TKW, tiga tahun lalu.
Tatik mengaku berangkat ke Hongkong melalui PJTKI resmi. Sebelum diberangkatkan ke Hongkong, Tatik mendapat pelatihan keterampilan dan bahasa dari PJTKI tempatnya mendaftar, termasuk cek kesehatan oleh tim medis.
Di Hongkong, Ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Selama bekerja di Hongkong tidak memiliki kendala berkomunikasi  karena sudah menguasai bahasa Inggris.
Ia menceritakan bahwa kehidupan di Hongkong tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. “Yang berbeda hanya kebudayaan dan makanan. Di sana sering menyantap mie,” kata Tatik Suryani.
Selama bekerja di Hongkong, Tatik sudah dua kali berganti majikan. Selama bekerja disana Ia tidak pernah mendapatkan perlakuan semena-mena dari majikan, baik di majikan pertama dan kedua. Bahkan untuk urusan gajian tidak ada kendala di keluarga majikannya.
“Mereka selalu bayar tepat waktu soal hak saya,” katanya.
Saat bekerja dengan majikan pertama, dirinya mengalami sakit kanker rahim. Tatik berobat di rumah sakit di Hongkong. dan selama berobat majikannya turut serta membantu biaya pengobatannya selama di rumah sakit.
Dalam perjalanan waktu, Tatik dinyatakan sembuh dari kanker rahim. ” Tetapi dokter di sana meminta untuk tetap memeriksakan kesehatan,” ujarnya.
Tatik berganti majikan. Tiga bulan terakhir ia mengeluhkan kesehatan. Ia kemudian bergegas memeriksa kesehatannya ke dokter. Ternyata kanker, penyakit lamanya belum sembuh. Bahkan menjalar hingga ke paru-paru. Ini dikarenakan dia tidak pernah melakukan check up ke dokter
Selama dalam perawatan di rumah sakit, rekan sesama TKW sering menjenguknya. “Majikan juga sering menjenguk. Rekan sesama PRT juga sering jenguk saya di rumah sakit setiap hari Minggu,” ujarnya.
Tatik Suryani berada di rumah sakit dua bulan lamanya. Ia hanya bisa terbaring lemah dengan oksigen.
Selama berada di rumah sakit, Tatik Suryani tidak khawatir masalah biaya.Sebab ditanggung asuransi.
Setelah kondisinya mulai membaik, pihak rumah sakit akhirnya memutuskan mengabarkan KJRI di Hongkong. KJRI memutuskan memulangkan Tatik Suryani ke tempat asalnya di Lampung Utara.
Dalam kepulangan ke Indonesia, dia hanya duduk saja. Segalanya sudah diurus KJRI dan BNP2TKI. Bahkan Tatik Suryani mendapatkan bantuan sejumlah uang dari BNP2TKI.
Penulis: Andrian Folta

Baca Juga:  Peduli Dampak Covid-19 Pemdes Purbasakti Semprot Rumah Warga

Editor  : Susan

 1,312 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.