Basarnas Lampung Gelar Pelatihan Potensi SAR

HOME

[sz-ytvideo url=”https://www.youtube.com/watch?v=RK9mVBAY9os” theme=”dark” cover=”local” responsive=”y” autoplay=”n” loop=”n” fullscreen=”y” disablekeyboard=”y” disableiframe=”n” disablerelated=”y” delayed=”n” schemaorg=”n” /]

Lampung Selatan,lampungvisual.com-

Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung melaksanakan kegiatan Pelatihan Potensi SAR dan teknik penyelamatan di air kepada para nelayan serta kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Alau-Alau Resort – Kalianda, mulai senin hingga, Rabu (7-9/5/2018).

Kepala Kantor SAR (Kakansar) Lampung, Jumaril, mengatakan bahwa Lampung Selatan sebagai pintu gerbang pulau Sumatera, memiliki mobilitas transportasi yang tinggi baik darat, air dan udara. Selain itu, banyaknya destinasi pariwisata yang bersinggungan dengan wilayah perairan, memiliki potensi musibah yang tidak dapat diprediksi.

Jumaril menambahkan, bahwa tingkat musibah atau potensi SAR di Lampung, hampir 80% terjadi di wilayah perairan seperti laut ataupun sungai. Oleh karenanya, pelatihan dengan memberikan materi medical first responder dan water rescue kepada para nelayan dan pokdarwis ini, dilaksanakan dengan harapan dapat mengurangi tingkat musibah tenggelam.

Baca Juga:  Kodim 0410/KBL, memonitor prosesi pemakaman jenazah

“Kegiatan ini sebenarnya rutin kita laksanakan, tiap tahun telah diagendakan untuk membina fungsi SAR baik itu instansi ataupun organisasi swadaya masyarakat yang berpotensi SAR. Dalam pelatihan ini, diberikan pemahaman dan teknik penyelamatan diri di air, agar dapat memberikan keterampilan nelayan daerah dalam melakukan penyelamatan di air, baik dalam bencana ataupun kecelakaan, sehingga tingkat korban jiwa dapat ditekan.” Papar Jumaril.

 Sementara itu, Kepala BPBD Lampung Selatan, I Ketut Sukerta, mewakili Pemkab Lamsel, sangat menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh Basarnas Lampung. Menurutnya, ke depan BPBD akan melakukan kerjasama kepada para stakeholder kebencanaan untuk menggelar kegiatan serupa.

Baca Juga:  Player Trying To Score In Rebound

 “Jika masyarakat yang berada di lokasi kejadian telah memiliki ilmu tentang penyelamatan korban musibah di air, setidaknya tidak hanya menunggu pemerintah dalam hal ini Basarnas atau BPBD saja, sehingga tingkat kematian jiwa akibat musibah kecelakaan atau bencana di air dapat ditekan.” Ujar I Ketut Sukerta, Kepala BPBD Lampung Selatan.

 Para nelayan yang tergabung kedalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan para pegiat pariwisata di Lampung Selatan ini, akan diberikan pelatihan baik teori maupun praktek tentang medical First Responder yang mengajarkan bagaimana cara mengatasi atau memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan, dan water rescue atau penyelamatan korban musibah di air.

Baca Juga:  Pembangunan Biogas Peternak Sapi, Membuat Warga TUBABA Bertanya-tanya

 Pelatihan yang diberikan oleh instruktur atau mentor dari Basarnas Lampung ini, diikuti sekitar 30 orang baik nelayan maupun pokdarwis. Rencananya para peserta pelatihan, akan diberikan materi dan praktek tentang pedoman penyelamatan korban di air,  metode pertolongan di air, medical first responder atau pertolongan pertama pada korban kecelakaan serta latihan Rich, Throw, Row, Go and To. (Endra Saputra)

 5,455 kali dilihat

Tagged

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.