Bantu Orangtua Menopang Biaya Sekolah Ita dan Suryani Rela Pungut Rongsokan

LAMPUNG UTARAPERISTIWAPROFIL & SOSOK

Lampung Utara: lampung visual.com-
Ita Yuliana (9) dan Suryani (11) anak dari pasangan Haruni (41) dan Tresnawati (42) warga Kelurahan Tanjung Aman Kecamatan Kotabumi Selatan Lampung Utara (Lampura) sangat berhati mulia.

Ita dan suryani yang masih mengecam pendidikan di SDN 5 Tanjung Aman, harus merelakan masa kanak-kanaknya, untuk membantu kedua orang tuanya mencari sesuap nasi dengan memulung ronsokan.

BACA JUGA: PAD 50 Juta, Pihak Ketiga Akan Buka Cerita

Keduanya menjelaskan pekerjaan mencari barang bekas di lakukan sepulang sekolah. hasil dari penjualannya sebagian diberikan kepada sang ibu, sisanya untuk jajan dan ditabung guna persiapan masuk ke SMP.

Baca Juga:  Peduli terhadap sesama, PMII Lampura adakan Jum'at Berbagi

“Penghasilan yang didapat tidak menentu kadang kadang dapat uang 15 ribu, tapi kalau lagi banyak barang bekas yang dikumpulkan paling banyak 20 ribu rupiah,” Ungkap Ita dan Suryani, Sabtu (22/2/2020)

Pekerjaan sebagai pengumpul barang bekas digelutinya sejak 3 tahun yang lalu,” kami pulang sekolah langsung berangkat ke simpang lampung merah kebun empat mengumpulkan barang bekas seperti botol air mineral, kardus dan lainnya, ” Tuturnya dengan nada yang sendu.

Tresnawati sang ibuk, mengungkapkan, sebenarnya ia tidak tega melihat anaknya bekerja sebagai pemulung. Namun, selaku orang tua tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan ekonomi yang membuat anaknya, yang masih kecil harus berhadapan dengan kerasnya kehidupan.

BACA JUGA: Sampah Pasar Menumpuk Dampak Minimnya Armada Pengangkut

“Saya terkadang merasa sedih, seharusnya Ita dan Suryana bermain dan belajar seperti layak anak -anak lainnya. Tapi mereka harus berjuang membantu saya mencari nafkah untuk kehidupan sehari hari,” Terangnya.

Baca Juga:  4 Tahun Buron, Pelaku Begal Dilumpuhkan Dengan Timah Panas

Tresnawati juga mengaku selama ini, keluarga tidak pernah merasakan bantuan dari pemerintah, baik itu bantuan kesehatan, bantuan beras maupun lainnya. Sedangkan bantuan itu sangat diharapkan.

“Kalau anak lagi sakit, paling dirawat dirumah, Mau berobat tidak ada uang. Kartu BPJS dari pemerintah juga tidak ada, ” Keluhnya.

BACA JUGA: Tingkatkan Produktivitas Tenaga Konstruksi Lokal PUPR Tubaba Gelar Pelatihan

Ia sangat berharap pemerintah daerah bisa mendengar keluh kesahnya. Sebab, Selama ini apapun jenis program pemerintah tidak pernah dirasakannya.
Penulis: (Andrian Folta)

 2,201 kali dilihat

Tagged

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.