Anggota DPD RI Gelar Diskusi Besama Petani Kelapa Sawit Lampung

LAMPUNG TENGAH

Lampung Tengah,lampungvisual.com –

Guna mencarikan solusi yang di hadapi oleh para petani sawit di provinsi Lampung, terkait permasalahan harga sawit, pupuk, serta planting, dan pola kemitraan dengan perusahaan. Anggota Dewan Perwakilan Daerah ( DPD RI) di masa resesnya mengadakan diskusi dengan para petani sawit di provinsi Lampung.

Ada sekitar puluhan petani sawit yang hadir dalam diskusi tersebut, diantaranya dari kabupaten Mesuji, kecamatan Kali Rejo, kecamatan Sendang Agung dan juga beberapa petani dari kecamatan lainnya. Bertempat di kebon Kredo, Bandar Jaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah. (Rabu 31/10/ 2018) lalu.

Di Kebon Kredo(Kreatif, Edukatif, Inovatif dan produktif) inilah Anggota DPD RI asal lampung Ir.Anang Prihantoro, selalu mengadakan diskusi dan pertemuan untuk membahas berbagai persoalan yang ada di masyarakat.baik mengenai infrastruktur,pertanian dan perkebunan,perikanan,pertanahan, dan juga masalah lainya.
Untuk di carikan solusi dan langkah cara untuk mengatasi segala persoalan tersebut. Seperti halnya kali inisenator senayan ini, bertemu dengan para petani sawit dari beberapa daerah di Lampung, untuk membahas beberapa persoalan yang di hadapi seperti terkait harga sawit, bibit sawit, planting serta pola kerjasama antara masyarakat petani dengan perusahaan dan lain lain.

Menurut Anang Prihantoro,pabrik sawit yang ada di Lampung tidak selalu memberikan tempat bagi masyarakat petani yang ada di sekitarnya untuk mendapatkan haknya yang wajar,seperti penetapan harga sawit yang masih di bawah harga yang telah di atur oleh pemerintah.hal ini terjadi karena orang yang bukan masyarakat setempat mendapatkan Drop Order (DO) sehingga tanpa bekerja susah payah bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar namun petani yang selama ini bersusah payah tidak mendapatkan hasil seperti yang di inginkan.
‘’Persoalan kemitraan antara petani danperusahaan ini memang sudah lama terjadi,maka kita terus membangun komunikasi yang baik dengan teman teman petani .kita sebelumnya telah memikirkan ini harus melalui jalur legidasi atau non legidasi untuk negoisasi,rupanya jalur non legidasi lebih efektif .Dan kita bersama teman teman tidak mau kehabisan energi untuk berdebat siapa yang salah, tapi bagaimana caranya membangun sinergi kedepan. Kita ingin kesejahteraan petani itu konkrit,hadirnya investor dan petani yang bersinergi dan bermitra harus konkrit dan saya kira disini negara harus hadir melalui pemerintah daerah untuk hadir untuk menjadi penengah tatkal ada stag atau miskomunikasi antara petani dan perusahaan’’ujar Anang Prihantoro.

Baca Juga:  Warga Kampung Negara Bumi Ilir Harapkan Pembangunan Jalan 2 kilometer Tahun Depan Terpenuhi

Untuk itulah dirinya bersama tim hadir untuk memberikan solusi terkait persoalan yang di hadapi oleh petani sawit tersebut.Khususnya di wilayah Lampung Tengah dan kemungkinan hal tersebut juga terjadi di daerah lainnya.
‘’Kita akan terus dampingi petani dan teman teman yang ada di lapangan seperti koperasi yang mempunyai standing untuk bernegosiasi dan berkomunikasi dengan perusahaan, sambil mencari solusi lain.Di tingkat pusat Saya akan berkomunikasi dengan menteri BUMN,Saya akan katakan apakah ini persolan satu satunya di indonesia? saya yakin tidak!Dan persoalan ini harus di jawab jangan sampai ini menjadi ledakan politik yang berdampak politik dan merugikan masyarakat’’tuturnya.
Sementara itu menurut Abdul Hamid yang merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah(DPRD) Kabupaten Mesuji, sekaligus penasihat salah satu koperasi yang bermitra dengan perusahaan sawit, yang hadir bersama beberapa pengurus koperasi dan juga petani sawit dari Kabupaten Mesuji, mengatakan bahwa diskusi mengenai sawit ini telah beberapa kali di lakukannya karena memang banyak sekali petani ataupun koperasi mitra perusahaan yang tidak berjalan dengan baik sehingga hancur akibat jalinan kerjasama yang hanya menguntungkan salah satu pihak saja.untuk itulah di harapkan dengan pertemuan ini dapat membawa hasil yang baik demi kemajuan petani sawit di daerahnya.
‘’Kami disini bersilaturahmi minta bagaimana kiat kiat agar di daerah kami yang muncul berbagai persoalan berkaitan dengan plasama perkebunan benar benar memberikan satu solusi yang dapat menyelesaikan persolan tanpa menimbulkan persoalan baru.Ternyata dari hasil diskusi ini banyak metode dan hal lain yang memberikan satu arahan ,yang mudah mudahan ini menjadi cara ataupun sebagai support tapi merupakan bagian dari di temukannya solusi dan bisa sesuai dengan harapan,’’ ucap Abdul hamid.
Seperti yang di alami oleh petani sawit dari kecamatan Sendang Agung ini,saiful Mustofa.mengatakan bahwa saat ini di sawit telah di kuasai oleh beberapa oknum yang mengambil keuntungan sebesar besarnya kepada petani.dan salah satu persoalan yang di hadapi petani saat ini adalah amsalah replanting(penanaman bibit baru)dengan syarat yang di butuhkan diantaranya foto copy ktp(kartu tanda penduduk)dan sertifikat kepemilikan lahan sawit.
‘’Petani sawit di kecamatan Sendang Agung tidak bisa mendapatkan bantuan Replanting tersebut di karenakan pada tahun 1995-1996 yang lalu sertifikat tanah mereka di tahan oleh pihak bank terkait adanya kerjasama dengan koperasi di wilayahnya.Dan sampai saat ini masyarakat tidak mengetahui berapa nilai pinjamannya ,serta masalah pupuk yang tidak sampai ke petani tetapi bebannya masih di tanggung oleh petani.untuk itu Saya berharap agar petani sawit jangan terlalu di tekan seperti terkait harga yang dimanfaat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab’’Pungkasnya. (Iswan).

 1,760 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.