#6TahunJokowi #1TahunJokowiMaruf, Pejuang Bravo Lima: NKRI Laksana Pelangi, Maju Terus Presiden Jokowi!

Menandai momen #6TahunJokowi dan #1TahunJokowiMarufAmin, kemarin, Ketua DPD PBL Lampung Ary Meizari Alfian MBA mengajak seluruh rakyat Indonesia terus membangun budaya baru, budaya optimisme, budaya pengharapan. "Kita ini bakal calon bangsa pemenang." Foto Ary (tengah) dalam sebuah kesempatan bersama Presiden Jokowi dibidik jauh sebelum pandemi, pada 2019. | PBL Lampung)
PROFIL & SOSOK

BANDARLAMPUNG-
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung Ary Meizari Alfian, menggarisbawahi keberagaman dan bukan keseragaman, sebagai rahmat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa bagi seluruh semesta alam dan seisinya, yang Ilahiah dan, karenanya hakiki.

Menandai enam tahun liku perjalanan dinamis pemerintahan teknokratik-partisipatoris Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkuasa, sekaligus setahun pemerintahan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, yang jatuh pada Selasa (20/10/2020), kemarin, Ary mengajak seluruh rakyat Indonesia sejenak meluruh munajat.

(Vaksin Merah Putih, turut menandai jalannya roda #6TahunJokowi dan #1TahunJokowiMarufAmin, pada hari kemarin, 20 Oktober 2020. Pandemi 215 negara planet Bumi ini sejenak menginterupsi eksisting program pembangunan kurun 2020, namun tak lunturkan semangat pemajuan meniti tuju Indonesia Maju. | #6TahunJokowi)

“Pejuang Bravo Lima Lampung dengan segenap kerendahan hati mengajak 9,5 juta jiwa rakyat Lampung, dan 267 juta jiwa rakyat Indonesia, mari kita semua sama-sama tengadahkan doa terbaik agar Allah Yang Maha Kuasa memberikan rahmat terbaik bagi kita semua tanpa terkecuali, bagi negeri kita tercinta, surga nol Khatulistiwa, Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar takzim Ary Meizari Alfian, bersiar dari Bandarlampung, Selasa malam.

Sebagai sebuah bangsa dan negara yang tengah berjuang melepaskan diri ketertinggalan dan keterbelakangan warisan masa lalu, tengah turut diuji pagebluk menghantui, tengah berpeluh tegang meregang mengejar pemajuan untuk keluar dari jebakan middle trap economy, dan tengah dinantikan dunia sebagai bagian negara demokrasi asal Benua Asia yang paling ideal dijadikan sebagai rujukan memimpin lini new emerging force abad terkini, ujar Ary, rakyat Indonesia semestinya patut berbangga, percaya diri, dan turut aktif mendukung secara kritis-konstruktif seluruh upaya pemerintahan Jokowi mewujudkannya hingga 2024 nanti.

Sampai hari ini, kita terus belajar dan belajar, seperti ajaran Allah para Rasul para Nabi, soal apa siapa mengapa bagaimana merangkul dan memukul. Juga terus belajar apa siapa mengapa bagaimana memanusiakan manusia.

“Dan enam tahun ke belakang ini, mari kita bijak bestari, yang baik dan terbaik dari pemerintahan Jokowi ini mari kita bukan saja dukung tetapi kita teladani,” sambung Ary menguraikan.

Disamping itu, lanjut dia, yang masih “bolong-bolong”, mari gotong-royong, Sakai Sambayan, kita turut berjibaku menambalnya.

“Kemajuan hari ini, pemajuan hari ini, ingat, bukan cuma generasi kita, yang kini perlahan ikut nikmati. Lebih jauh dan jauh, generasi anak cucu kita nanti yang akan gempita rasakannya dengan sejati,” Ary bikin merenung.

“Jujur enam tahun lalu saya pribadi ini anti Jokowi! Usai merenung, tabbayun muhasabah, dua tahun lebih terakhir, tulus dari hati saya katakan, ternyata saya kurang bijak,” dia reflektif.

Perenungan mendalamnya, besut dia, betapa seorang Jokowi yang notabene bukan lahir dari generasi warisan elite masa lalu, bukan bagian dari dosa politik dan kemanusiaan negeri ini, dan sama sekali lahir dari generasi kawulo alit –pengusaha mebel, dicaci dihina, dirundung dibenci, tetap bergeming.

Jokowi, kata Ary, ternyata bagian dari hukum alam, karunia Allah untuk NKRI. “Saya bukan tipe pemuja rahasia. Lebih penting, saya bukan penganut patronase alih-alih kultus individu. Itu warisan feodal yang wajib kita perangi. Sepakat. Tapi, bicara kepemimpinan, keberanian, kecakapan, ketegasan, dan bicara keindonesiaan, Jokowi terbukti. Dia nasionalis visioner, tetapi juga bisa catat, dia revolusioner!” Ary berapi-api.

Di genggaman Jokowi, Indonesia Maju bukan halu, sebut Ary. “Inilah cara Allah menunjukan. Allah sayang Indonesia. 350 dijajah Belanda, tiga setengah tahun dijajah Jepang, cukup sudah. Bangsa kita ini bangsa besar. Wajar, wajib kita bangun budaya baru, budaya optimisme, budaya pengharapan, kita ini bakal calon bangsa pemenang,” Ary menyeru optimistis.

Baca Juga:  Kabid Hukum DPP Pejuang Bravo Lima & Sekjen DPP GRANAT, Brigjenpol Purn Ashar Soerjobroto Wafat

Dia sengaja tak menyebut ragam bukti capaian kinerja pemerintah dan hasil pembangunan nasional Kabinet Kerja Jokowi-JK 2014-2019, juga setahun kinerja Kabinet Indonesia Maju sejak 20 Oktober 2019. “Seabreg. Seluruh rakyat Indonesia yang berhak jernih menilai,” tandas dia.

“Mari ksatria. Jadilah patriot. Jauhi ideologi dari klas asing diluar kita. Kita final punya ideologi, dasar negara Pancasila. Pedomani itu. Terorisme dan radikalisme atas nama agama, intoleransi, antikebhinekaan, segala bentuk rongrongan kedaulatan NKRI, minggir dan akan dilaknat Allah,” dia berpesan.

Tak lupa, Ary mengingatkan bahwa di Lampung khususnya, dihuni sedikitnya 32 etnis Nusantara, tradisi nilai dasar kesatuan falsafah adat Lampung ‘Piil Pesenggiri’, bisa dijadikan sebagai modalitas sosial terbesar tak terbayar, serta jadi tulang punggung merawat kegotongroyongan dan kedermawanan sosial dalam partisipasi pembangunan sebagai cirikhas masyarakat Indonesia dan kearifan lokal yang berkembang dalam masyarakat Indonesia.

“Saya ajak anak bangsa, mari terus syukuri karunia keberagaman ini, gemilang jaya Indonesia purwarupa laksana pelangi, sehat terus Presiden Jokowi, jangan pernah ada kata lelah majukan Indonesia,” pungkas Ary.

Secara terpisah, dari kota bunga, Liwa, Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, sigap menaut lima kata penanda luruh
padu tegar dua tagar #6TahunJokowi dan #1TahunJokowiMarufAmin.

“Bapak pembangunan kerja keras (dan) cerdas,” sahut pria pejuluk Bupati Kopi ulah gigih pelopori perjuangan kolektif pemda dan rakyat setempat menaja internasionalisasi komoditas kopi robusta Lampung Barat, lewat pesan singkat, Rabu (21/10/2020) pagi pukul 09.27 Waktu Indonesia Barat.

Sedang Bupati Pesawaran (nonaktif) Dendi Ramadhona Kaligis, menyahut pukul 09.40, menabuh tabik laksana gaharu.

Pengampu predikat pembina desa terbaik se-Lampung 2017-2018 dan petahana pilkada 2020 itu, khidmat. “Jokowi-Ma’rufAmin optimis lebih baik,” bilang Dendi memacu postulat.

Di Twitterland, tagar #6TahunJokowi
sempat merajai trending topic jejaring situs mikroblogging itu, dan sepanjang kemarin menghangat.

Yang juga menyita atensi warganet, yakni publikasi penghargaan istimewa bagi diri pribadi presiden, pemerintah dan rakyat Indonesia dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), Timur Tengah yang mengabadikan nama Presiden Jokowi sebagai salah satu nama jalan yaitu “President Joko Widodo St” (St adalah singkatan dari kata Street berarti jalan) di Kota Abu Dhabi.

Menyitat keterangan resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Abu Dhabi, kemarin, Jalan Presiden Joko Widodo terletak di salah satu ruas jalan utama, yang membelah Abu Dhabi National Exhibition Center dan Embassy Area didiami beberapa kantor perwakilan diplomatik negara sahabat.

Penamaan jalan sebelumnya bernama Al Ma’arid Street –secara transliterasi bahasa Indonesia berarti pameran atau eksibisi, dan penghubung antara Jalan Rabdan dan Jalan Tunb Al Kubra itu, merefleksikan hubungan erat RI-UEA, sekaligus bentuk penghormatan dari Pemerintah UEA kepada figur Presiden Jokowi dalam memajukan hubungan bilateral kedua negara.

Koordinator Fungsi Pendidikan, Sosial dan Kebudayaan (Pensosbu) KBRI Abu Dhabi Nur Ibrahim, mendampingi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk UEA Husin Bagis, menjelaskan, peresmian President Joko Widodo Street dipimpin oleh Chairman Abu Dhabi Executive Office Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Senin (19/10/2020) pukul 16.45 waktu setempat, dihadiri Dubes Husin, sejumlah pejabat Kemlu UEA dan Abu Dhabi Municipality.

Baca Juga:  FISIP Unila Berduka, Dosen Komunikasi Teguh Budi Raharjo Tutup Usia

Penelusuran, penamaan jalan berlatar nama tokoh bangsa di luar negeri ini mengikuti jejak nama Jalan Soekarno (Rue Soekarno atau Avenue Soekarno) yang semula bernama Sharia Al-rais Ahmed Soekarno di Rabat, Maroko. Serta Ahmed Sokarno Street di Kairo, Mesir, yang tambahan nama Ahmed berarti terpuji di depan nama Soekarno atas inisiasi pelajar Indonesia disana.

Kemudian tiga jalan di Negeri Kincir Angin yaitu Jalan Muhammad Hatta di Harleem, Jalan Raden Adjeng Kartini di Amsterdam, dan Jalan Munir di Den Haag, Belanda.

Melebar, menyusul nama bangunan dan fasilitas publik, Saint Petersburg Mosque atau Blue Mosque di Kota Saint Petersburg, Rusia yang ulah ada ikatan historis dengan mendiang sang proklamator kini jadi lebih dikenal dengan sebutan Masjid Soekarno.

Lalu, nama Soekarno Parque atau Taman Soekarno di Meksiko City, Meksiko, dilengkapi patung Soekarno tengah tegak berdiri yang seremoni peresmiannya sebagai apresiasi jasa Soekarno bagi perdamaian dunia dan bentuk perekat bilateral RI-Meksiko, 26 September 2019 dihadiri salah satu cucu Soekarno, Puan Maharani.

Juga, Monumen Soekarno berbentuk patung Soekarno dengan pose khas pidato yakni telunjuk terangkat ke udara di Aljir, Aljazair, apresiasi jasa Soekarno yang disebut bersumbangsih terhadap bagi gerakan kemerdekaan Aljazair dari penjajahan Prancis.

Ada lagi dua di satu negara, yakni Soekarno Square di Khyber Bazar, Qissa Khawani, Peshawar, Khyber Pakhtoonkhwa, dan Soekarno Bazar di Gunj Lahore, Punjab, Pakistan.

Jasa Soekarno yang hingga kini membekas di sana, berkirim tentara Indonesia ke perairan Pakistan jaga keamanan saat sitegang hampir pecah perang dengan India era 1960-an.

Satu lagi, Masjid Istiqlal di Sarajevo, Bosnia Herzegovina, salah satu negara pecahan Yugoslavia pasca Perang Dingin, juga disebut Masjid Soeharto, pemberian pemerintah Indonesia kepada Bosnia kurun 1990-an namun baru diresmikan oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada 2001 karena Soeharto keburu lengser 1998.

Pembaca, kita tiba di ujung, ditunggu-ditunggu akhirnya berbalas jua. Adalah Direktur Utama Bank Lampung, Presley Hutabarat, mengaju lima kata pula penanda duet tagar #6TahunJokowi dan #1TahunJokowiMarufAmin dengan narasi beragregat.

“Humble, sederhana, smart dan tegas,” ujar pesan singkat Presley Hutabarat, ambil poin karakter kepemimpinan jadi salah satu sudut himpun kalimat, pukul 12.04 Waktu Indonesia Barat.

Sekadar pengingat, selemah-lemahnya iman telah terbukti dan diantaranya masih terus berproses, di Bumi Ruwa Jurai hasil capaian kinerja dan prestasi pembangunan pemerintahan Jokowi sejauh ini, antara lain Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dan Terbanggi Besar-Simpang Pematang, Dermaga VII dan Mal Eksekutif serta terkini Dermaga IV Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni.

Lalu, realisasi penajaman status (berikut port-hub ke akses JTTS dari) Pelabuhan Internasional Panjang, internasionalisasi Bandara Raden Inten II Natar, transformasi Bandara Militer TNI Angkatan Udara Gatot Subroto Kampung Ramsai Kecamatan Way Tuba Way Kanan jadi bandara sipil.

Baca Juga:  Pesan Jokowi, Ma'ruf Amin dan Bunda Eva di Hari Perempuan Sedunia

Percepatan realisasi pembangunan transformatif Pangkalan TNI Angkatan Laut Teluk Ratai Pesawaran menjadi Komando Armada Barat (Koarmabar) TNI AL nantinya bakal jadi Koarmabar modern pertama karya anak bangsa.

Berikut, (telah selesai) pembangunan
Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu, akan disusul Bendungan Margatiga di Kecamatan Margatiga, dan menyusul Bendung Gerak Jabung (selesai 100 persen pada 2019) di Kecamatan Jabung Lampung Timur, bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) 2014-2019.

Turut tersebut kendati agak tersendat, rencana relokasi pabrikan tiga BUMN industri pertahanan strategis PT PAL Indonesia (Persero) dan PT Pindad (Persero) di Surabaya, PT Dirgantara Indonesia di Bandung, yang sempat menggaung sepanjang 2014-2019, dikenal Kawasan Industri Tanggamus atau Kawasan Industri Maritim (KIM) di di Pekon Ketapang, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, satu dari 20 PSN berdasar Perpres 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN dan kini masuk lagi sebagai salah satu dari 14 Kawasan Industri di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Sejak lama Kementerian Perindustrian memasukkan KIM ini jadi salah satu kawasan industri terintegrasi. Pada 24 Agustus 2017, Menhan 2014-2019 Jenderal Purn Ryamizard Ryacudu bahkan pernah berkunjung ke lokasi.

24 Maret 2019, Pemkab Tanggamus juga kedatangan kunjung lapang Tim Percepatan Pembangunan KIM dari sejumlah kementerian dan BUMN ke sana. Asal tahu, bahkan tahun ini, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Pekon Kacapura, Kecamatan Cukuhbalak, Tanggamus, telah pula meluluskan alumni pertama, calon sumber daya industri kemaritiman.

Hingga kini, progres realisasinya nan menahun sejak 2011, telah melampaui tahapan dimasukkannya KIM di RTRW Tanggamus periode 2011-2021, studi kelayakan, pembebasan lahan, lalu pembuatan kebijakan tingkat daerah, penerbitan perizinan, penyampaian surat terkait percepatan pembangunan KIM ke kementerian, Presiden, dan DPR. Singkatnya, KIM ini bukan mimpi.

Satu hal, barangkali dapat jadi bahan pertimbangan atau kajian mendalam berangkat dari tangan terbuka dan kedalaman hati, yang juga terkait dan tak terpisahkan dari upaya pelestarian adat istiadat dan budaya masyarakat Lampung khususnya dalam ikatan kesatuan falsafah adat Lampung

Yakni, pemisalan muncul adanya inisiasi penganugerahan gelar adat khusus bagi Presiden Jokowi dan atau bersama Ibu Negara Iriana Jokowi, sebagai bentuk penghargaan atas jasa pengabdian enam tahun terakhir dalam menunaikan janji kampanye sekaligus memajukan Nusantara, termasuk juga berkah pembangunan nasional seperti halnya pembangunan infrastruktur konektivitas berkeadilan di berbagai penjuru daerah di Lampung khususnya, Sumatera, dan seluruh Indonesia.

Meski ditengah kepungan pandemi, mari kita sambut 365 hari tahun kedua, tetap dengan penuh optimisme, tetap dengan penuh pengharapan, tidak ada yang bisa merubah nasib, meletakkan landasan pemajuan dan kemajuan republik 17 ribu pulau ini, kalau bukan seluruh rakyat Indonesia bersatu-padu bergotong-royong membangun negeri. Salam Indonesia Maju! [red/Muzzamil]

 857 kali dilihat