Kisah Unik Anak Penjual Ikan Jadi Wartawan

Kisah Unik Anak Penjual Ikan Jadi Wartawan
PROFIL & SOSOKTULANG BAWANG BARAT

Tulang bawang barat,lampungvisual.com-

  Menjadi jurnalis buat sebagian orang merupakan panggilan jiwa. Talenta reportase sebagai basis, menjadikan seseorang terpanggil untuk menjadi wartawan. Entah kapan pastinya, ia tertarik dengan jurnalistik, tetapi ia bangga sebagai wartawan meski hanya sebagai seorang jurnalis media cetak  Provinsi Lampung. (3/10/17)

  Adri, Ayah dari dua putrinya, kelahiran  3 Juni 1989 di Tiyuh Karta, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, terbilang baru di dunia wartawan, meski hanya mengecap pendidikan SMKN 1 tulang bawang tengah jurusan prikanaan angkatan 2008, ia mempunyai bakat menulis setingkat dengan sarjana komunikasi. “Tidak ada beban, tak ada rasa terbebani. Semuanya murni panggilan jiwa.” kata Adri.

  Pria berpostur tubuh gempal ini menyadari, hasrat menulisnya tumbuh sejak, ayahnya meninggla dunia pada tahun 2013 silam, adri merupakan anak pertama dari empat bersaudara buah hati dari pasangan suami istri yaitu daliman ali (alm) dan hawani. BR. Menjadi anak seorang ayah yang berprofesi penjual ikan di lapak kalangan yang selalu berpindah tempat dari tempat satu ketempat lainnya seputar kabupaten tulang bawang barat. Kepulangan ayah adri untuk menghadab sang ilahi membuat dirinya semakin gigih untuk terus bertahan hidup di tengah-tengah kehidupan yang serba kekurangan, kala itu adri sering sekali mengunjungi kerabat ayah nya yaitu jhoni efendi.

Baca Juga:  Kegigihan Ojek Online Anggota Koober Lampung Di Masa Pandemi, Nge-bid Nyambi Jualan

  Awal mula kata Adri yang disapa keluarga besanya Rajo Alamsyah, ia mencoba belajar menulis cerpen,“entah hasilnya bagus atau gimana, tetapi abangnya Jhoni Efendi (Sehabat Karib Ayah) bilang karyanya sudah bagus.” kisah kisah Adri Alias Alam.

Berangkat dari pengalaman itu, ia mencoba belajar teknik menulis berita bersama Seorang Sahabat Ayahnya yang terkenal vokal namun pendidik yang baik, setiap hari  Adri, usai aktivitas menyambangi sahabat ayahnya, Jhoni efendi untuk belajar tentang kewartawanan.

Baca Juga:  Tubaba “Pulang ke masa depan”

  Adri, yang menyebut Jhoni, dengan panggilan “Abang” merupakan salah satu tutur mayoritas di kalangan masyarakat lampung. Penulis tidak tahu persis ada tidaknya hubungan family antara Jhoni dan Adri, yang pasti Adri Alias Alam, Panggilan Keluarga besar Rajo Alamsyah, Wartawan Muda Tubaba Berani dan Kereatif,adalah didikan Jhoni efendi.

  Seiring dengan berjalannya waktu. Adri semakin mengembangkan tulisannya, ia terjun ke dunia Jurnalis sejak tahun 2013, pada tahun yang sama ia telah mulai merangkak sebagai jurnalis junior, masa itu Adri terbilang masih anak bawang di kalangan Pers Tulang Bawang Barat. Lambat laun, Adri mendalami kaidah-kaidah jurnalistik, pada tahun 2016 adri pun mengikuti uji kopetensi wartawan (UKW) yang diselenggarakan persatuan wartawan indonesia (PWI) pusat di bandar lampung.

  Adri pun dinyatakan KOMPETEN Dengan jenjang wartawan muda, menjadi wartawan yang cukub aktif di persatuan wartawan indonesia kabupaten tulang bawang barat, adri mendapat kepercaan dari teman temannya menduduki jabatan kepengurusan PWI tulang bawang barat sebagai kepala bidang hubungan antar lembaga.

Baca Juga:  Kabag Perekonomian Tubaba Himbau Masyarakat dan Pedagang

  Adri Alias Alam, merupakan pembaca setia Media Cetak Harian Radar lampung, Beritanya  mudah disimak,“ mengalir bagaikan air, dan mudah dicerna,“ ucap Adri, yang saat ini sebagai Kepala Biro Media Cetak Harian lampung news paper di Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Penulis : Basri Subur

 22,034 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.