Azhari, Sosok Geuchik (Kepala desa) Merakyat

NASIONAL

Aceh Utara, lampungvisual Azhari Yang Merupakan Geuchik (Kepala Desa) Gampoeng (Desa) Bluka Tebai, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara sangat lah di banggakan oleh warganya. Hal ini berkaitan dengan bagaimana ia menjalankan posisi nya sebagai Geuchik dengan kerja nyata tanpa keraguan. Tentunya sesuai aturan yang ada.
Selain di masyarakat nya sendiri, Sosok Azhari sebagai Geuchik yang merakyat sudah sering di dengar dibeberapa Gampoeng lainnya. Hal ini atas tindakan nya yang tak segan-segan untuk mengerjakan dengan sendiri apa-apa yang menjadi program Gampoeng tanpa bayaran. Artinya, ia rela sama-sama berkeringat dengan para masyarakat lainnya dalam menjalankan semua Program Gampoeng.
“Semua Program yang di buat di Gampong ini kan atas usulan atau kesepakatan bersama. Jadi melaksanakan nya juga harus bersama-sama”, Jelasnya kepada Media
Geuchik Azhari yang merupakan Pensiunan Perusahaan KKA ini membuat ia mengetahui dan menguasai beberapa hal yang  dapat bermanfaat bagi masyarakat nya.
Perlu diketahui, ketika program dana desa di salurkan ke setiap desa, ia selaku kepala desa telah membuat Reklame/Poster untuk menjunjung tinggi Transparansi anggaran desa. Walaupun pada saat itu, belum semua desa melakukan nya.
Bukan tanggung-tanggung, Azhari yang di kenal sebagai Geuchik Merakyat ini Telah berhasil membuat BUMG (Badan Usaha Milik Gampoeng) yang manfaat nya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
“Saat ini kita ada BUMG Pengelolaan Garam, Batu Bata, dan Penyediaan Bahan Pangan ikan dan semua dikelola masyarakat”, Jelasnya
Namun dari semua kerja nyata yang ia kerjakan, ada salah satu program yang membuat semua masyarakat nya kagum dengan beliau.
Bagaimana tidak ? Ketika beberapa desa lain melaksanakan Program Pembedahan/renovasi/Perbaikan Rumah (Bersumber Anggaran dana desa) hanya untuk 2 Unit Rumah. Beliau dapat Memangkas anggaran seminimal mungkin agar dapat melakukan Perehaban untuk 10 Unit Rumah Kumuh/tidak layak huni. Tentunya hal ini dengan cara ia terlibat langsung menjadi tukang nya dan tak meminta bayaran serta melibatkan masyarakat nya langsung.
“Bayaran hanya bagi para tukang. Saya sudah di gaji dari jabatan saya sebagai Geuchik. Jadi ini saya lakukan sebagai tunggung jawab saya. Karena Pemimpin bukan hanya sebatas Controling semata, namun harus terlibat secara aktif”, Jelasnya
Jikalau saya merenovasi/membangun Rumah Kumuh/Tidak layak huni setahun hanya untuk 2 Rumah. Maka saya butuh waktu 25 Tahun untuk menyelesaikan 50 Unit Rumah Kumuh/Tidak layak di desa kami. Sementara jabatan saya tidak sampai 25 Tahun, Sambungnya.
Saat Tim Media mengecek lokasi Renovasi. Salah satu tukang membenarkan bahwa Pak Geuchik Azhari selalu terlibat langsung dalam renovasi ini sebagai Tukang.
“Pak Geuchik seperti nya akan sakit badan kalau tidak membantu kami. Walaupun kami melarang. Tetap ia membantu kami”, Jelasnya kepada media
Sampai berita ini diturunkan, Pak Azhari masih menyangkal jikalau ia di anggap sebagai Geuchik Merakyat.
“Saya hanya Menjalankan tugas saya, dan jikalau ada yang bisa saya kerjakan seperti ini ya tentu saya bantu. Maka saya yakin diluar sana ada Geuchik yang lebih pantas dipanggil sebagai Geuchik Merakyat ketimbang saya”, Timpalnya.
Menurut keterangan di lapangan yang di temukan media, Geuchik Merakyat ini memang sering sekali membantu langsung masyarakat nya, bahkan jikalau desa lain membutuhkan bantuan beliau siap bantu tanpa bayaran apapun.
Sumber : ANJ/Ruslan
Rls : Rizal

 3,558 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.